Ini adalah pengalaman ku yang sangat berarti, berdasarkan kisah nyata dari orang terdekatku. Semoga bermanfaat dan mohon membaca ceritaku sampai selesai ya, biar mendapatkan cerita utuh 100 persen.
Berawal sekitar 2 tahun yang lalu lebih kurang, ada sesuatu yang baru muncul ke dalam kampung kami. Benda baru yang berwujud tiang, seperti tiang listrik namun bentuknya lebih kecil, terbuat dari besi dan di cat warna hitam dan merah. Sekilas orang akan mengira bahwa tiang itu pasti tiang telepon atau IndiHome. Karena memang faktanya identitas khas itu melekat dengan IndiHome yang ku sebutkan di atas.
Ya, benar sekali. Memang tiang itu adalah tiang kabel milik IndiHome ternyata sudah masuk ke area kampung kami. Dusun Kiringan adalah nama desaku di lahirkan. Terkenal dengan salah satu sebagai desa wisata pengrajin jamu tradisional, maka tidak heran jika kampungku dikenal dengan Desa Wisata Jamu Kiringan.
Kembali ke tiang kabel Indihome tadi, orang hanya cuek saja ketika melihat tiang kabel ini. Hanya sekedar tahu, oh itu toh tiang punya IndiHome, dah itu saja. Tanpa mau berpikir jauh apa dampak dan manfaat serta peluang ke depan dengan hadirnya tiang IndiHome tersebut. Berbeda denganku, saat itu juga pikiranku melayang, oh besok kampungku jauh akan lebih terkenal, dan tentu saja warga masyarakat banyak yang mengenal tentang dunia internet. Itulah pikiran spontan dalam pikiranku saat itu. Karena dengan masuknya tiang kabel IndiHome jelas akan membuka akses internet masuk ke kampungku. Dan jika ada yang jeli dan bisa memanfaatkan momentum ini, tentu akan bisa menambah pundi-pundi perekonomian keluarganya. IndiHome adalah salah satu pilihan terbaik untuk internet di rumah-rumah.
 |
| Sumber: Dok.pribadi |
Baik, keluarga ku di Kiringan pada awalnya ketika mau menggunakan layanan internet hanya dengan menggunakan paket kuota internet handphone. Banyak dijual voucher internet juga di warung-warung. Karena kebutuhannya hanya digunakan untuk bermain sosial media dan berkomunikasi lewat whatsapp. Tak terkecuali kakak perempuanku, Sri Rohati namanya. Dia adalah kakak kandung perempuanku yang tinggal di Kiringan. Kesibukannya adalah mengelola warung kelontong kecil di rumah, dibantu oleh ibuku. Sekarang memiliki 2 anak, yang sulung bernama Danny dan yang bungsu Dina, namanya. Waktu itu Danny masih kelas 5 SD, sementara si bungsu Dina masih TK Nol Kecil. Semuanya berubah ketika ada instruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Mendikbud mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan di semua lini pemerintahan daerah serta mitra di kalangan swasta. "Kemendikbud siap dengan semua skenario termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran secara daring (dalam jaringan) untuk para siswa."
(Jakarta, Sabtu 14 Maret 2020) (https://www.kemdikbud.go.id/)
Maka dari itu otomatis semuanya harus berubah, kedua keponakan Danny dan Dina harus mulai belajar mengakrabkan dengan perangkat handphone dan internet. Harus mengenal aplikasi Zoom Meeting dan Google Meet dari pihak sekolah. Untungnya aku punya sedikit pengetahuan tentang internet sehingga bisa membantu keponakan untuk tetap bisa mengerjakan tugas dari sekolah. Mulai mengajari Mbak Sri juga dalam menggunakan aplikasi tersebut, pelan dan sabar karena memang sejak awal tidak tahu menahu tentang dunia peraplikasian internet meeting ini.
Awalnya ketika mengerjakan tugas menggunakan zoom meeting itu menggunakan pulsa internet dari voucher kuota yang digosok dan masukkan kode unik ke dalam handphone. Kuota internet baru masuk dan bisa digunakan, ohya karena mbak Sri belum memiliki laptop maka mereka menggunakan piranti handphone dalam mengerjakan tugas sekolahnya.
Munculnya masalah, ketika sedang melakukan zoom meeting online tiba-tiba log out sendiri. Suara pengajar tiba-tiba hilang dan terdengar kemresek, alias suara tidak jelas. Ini sering terjadi berulang kali, tentunya ini sangat mengganggu dalam proses belajar mengajar keponakanku. Ketika guru sedang memberikan pelajaran via online, eh sinyalnya putus nyambung, kasihan mereka yang kebingungan melaksanakan instruksi gurunya, sehingga menambah uring-uringan dalam kesehariannya di rumah.
Belum lagi tentang anggaran yang harus dibelanjakan untuk membeli paket kuota internet. Karena menggunakan aplikasi zoom meeting online ini ternyata cukup boros juga, ketika membeli paket kuota, hanya digunakan untuk tugas sekolah tahu-tahu habis. Anggaran yang biasanya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, otomatis dialokasikan untuk membeli paket kuota internet. Jumlahnya ratusan ribu per bulan, hanya untuk membeli paket kuota internet ini. Kasihan juga kan, inginnya mau berhemat malah jadi tambah boros.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentu perekonomian keluarga mbak Sri akan goyah, karena selama pandemi covid 19 berlangsung keadaan ekonomi sedang lesu-lesunya. Pendapatan di presss alias sedikit, namun pengeluaran semakin banyak, makan harus pintar-pintar dalam mengelolanya keuangan.
Singkatnya, ada kabar bahwa tetangga dekat kami ini sudah berlangganan layanan internet cepat IndiHome. Karena tugas sekolah anaknya yang harus menggunakan koneksi internet yang bagus dan stabil. Dan ada kabar bagusnya karena bisa diparalelkan bersama tetangga yang lain, sehingga membayarkan tidak terlalu tinggi. Modelnya nanti gabungan yang memakai, sehingga biaya per bulannya di bagi kepada orang yang memakainya. Waktu itu ada 3 tetangga yang ingin diparalelkan.
Masih ada slot 1 orang lagi jika mau bergabung, sehingga jika kami mau bergabung total yang memakai layanan internet provider IndiHome berjumlah 4 orang. Wah, tawaran yang sangat bagus itu mengingat kendala di atas ketika mengerjakan tugas online keponakan sungguh membuat kesal. Maka dibantu teman ku yang mengerti tentang internet dan router yakni Muh.Riyadi akhirnya pasang dan berlangganan layanan internet cepat IndiHome di rumah bareng-bareng. Waktu itu aku inginnya terima beres saja, sehingga untuk urusan membeli router, kabel, dll biar temenku yang mengira-ira sendiri. Kami tinggal membayar saja. Seharian dipasangkan kabel jaringan dari rumah ke tetangga yang sudah pasang layanan internet provider IndiHome itu. Jaraknya lebih kurang sekitar 15 meteran. Alhamdulillah sore ba'da sholat ashar itu sudah bisa dipakai dan dicoba.
 |
| Sumber: Dok.pribadi |
Alhamdulillah semenjak pasang layanan internet cepat IndiHome di rumah itu mampu mengatasi problem di atas, keponakanku dalam mengerjakan tugas via online bisa teratasi. Bonusnya juga, kami di rumah lebih hemat dalam membeli paket kuota internet. Karena kami cukup menyambungkan wifi dengan perangkat handphone. Sehingga bisa dipakai bersama-sama, jadi lebih hemat kan.
Selain itu, karena di rumah ada warung kelontong, aku sengaja mulai mengiklankan barang yang dijual di warung menggunakan sosial media. Baik menggunakan Facebook, Instagram dan Website. Ditambah juga sering membantu penjualan produk khas Desa Wisata Jamu Kiringan, seperti jamu bubuk instan siap minum Kunyit Asem Instan, Beras Kencur Instan dan sebagainya. Ya, mumpung di rumah sudah ada wifi layanan internet provider IndiHome, kami tinggal menggunakannya biar lebih bermanfaat dan menghasilkan.
Tentang IndiHome
 |
| Sumber: indihome.co.id |
IndiHome merupakan anak perusahaan Telkom Group. IndiHome sebagai layanan fixed broadband terkemuka milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyediakan tiga layanan utama, yaitu internet, telepon dan TV interaktif. IndiHome merupakan yang terdepan dalam layanan fixed broadband nasional dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 8,6 juta. IndiHome telah menjangkau 489 dari 514 kota/kabupaten, bahkan 10 pulau terluar di Indonesia seperti Pulau Bintan, Karimun, Kei, Alor, Simeulue, Weh, Sebatik, Rote, Sabu, dan Nusa Penida.
Menggunakan Fiber Optik
Serat optik IndiHome membentang sejauh 170.885 kilometer dengan 251.116 base transceiver station (BTS), dan 14,1 juta optical port dari pusat kota hingga desa-desa terpencil di seluruh nusantara atau setara dengan 4 kali keliling bumi. Tersedia juga berbagai pilihan konten menarik mulai dari layanan TV Interaktif, Minipack Channel TV, add-on, 10 mitra OTT seperti Disney+ Hotstar, Netflix, Vision+, VIU, CATCHPLAY+, MOLA, Vidio, WeTV, Lionsgate Play, HBO Go, dan Gameqoo. Selain itu, IndiHome juga memiliki jumlah kanal terbanyak hingga mencapai 238 channel. Waw amazing!
57 tahun Berkarya
 |
| Sumber: indihome.co.id |
Jika aku baru merasakan manfaat dari pemakaian kartu Telkomsel selama 2 tahunan, Ternyata manfaat lebih banyak telah diberikan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk kepada masyarakat Indonesia. Tepatnya pada tanggal 6 Juli 2022 kemarin turut serta menyemarakkan HUT PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. IndiHome yang merupakan anak perusahaan Telkom Group memberikan banyak promo kepada masyarakat Indonesia. Ada paket spesial Program Loyalty HUT Telkom Indonesia yang ditujukan bagi para pelanggan eksisting IndiHome. Program dimulai dari bebas akses ke berbagai paket channel, diskon poin myIndiHome, voucher bayar tagihan, hingga berbagai macam cashback.
“Di momen ulang tahun Telkom ini, kami juga ingin memberikan apresiasi kepada para pelanggan dengan berbagai program loyalty menarik,” kata Vice President Marketing Management, E. Kurniawan.
Promo Promo Menarik Lainnya
Sepanjang Juli ini, pelanggan IndiHome akan mendapatkan cashback 57 persen jika berlangganan mitra over the top (OTT) seperti Disney+ Hotstar, Vidio, dan Catchplay+. Untuk mendapatkan program loyalty ini, pelanggan cukup melakukan pendaftaran berlangganan melalui web resmi IndiHome. Cashback senilai Rp 57 ribu saldo LinkAja! serupa juga bisa didapatkan apabila pelanggan melakukan upgrade kecepatan internetnya.
Ketersediaan program cashback 57 persen tidak hanya terbatas melalui situs IndiHome saja. Pelanggan diberikan kemudahan membeli produk add-on IndiHome melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, dan Bukalapak.
“Bahkan pelanggan bisa mendapatkan ekstra voucher diskon bayar tagihan khusus jika melakukan pembayaran di Blibli dan Bukalapak,” kata Kurniawan.
Adapun untuk periode waktu tertentu hingga 10 Juli 2022, pelanggan IndiHome bisa menikmati semua channel tanpa dikenakan biaya. Hal ini dilakukan agar pelanggan bisa merasakan pengalaman optimal IndiHome sebagai window of entertainment produk layanan dari Telkom Group ini. Dan tentunya, pelanggan IndiHome juga tidak hanya diberikan promo produk IndiHome semata.
“Pelanggan IndiHome yang kami sayangi juga bisa menikmati diskon ketika bertransaksi di Grab, Starbucks, FamilyMart, KFC, Indomaret, Alfamart, dan banyak lainnya dengan menukarkan poin MyIndiHomenya,” kata Kurniawan.
Penutup
Sekali lagi patut aku sampaikan terimakasih atas hadirnya IndiHome sebagai internet provider jaringan internet untuk pelanggan rumah/ usaha ikut menyemarakkan HUT PT.Telkom (Persero) Tbk dengan memberikan berbagai promo luar biasa. Tentu saja IndiHome yang merupakan anak perusahaan Telkom Group sangat membantu keluarga kami di Kiringan hingga sekarang. IndiHome juga memberikan berbagai tawaran dan layanan yang bagus, sehingga perlahan tapi pasti internet di kampungku semakin stabil, dan banyak warga yang mendapat pengetahuan tentang pentingnya internet dan manfaat dengan berinternet.
Yang jelas terimakasih karena dengan IndiHome inilah membantu kedua keponakan ku bisa menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah dengan baik. Mampu mengimbangi arahan dari para pengajar meskipun harus belajar dengan sesuatu yang baru yakni istilah daring. Sehingga diakhir mereka bisa naik kelas dengan nilai yang cukup bagus. Danny sekarang kelas 6 SD dengan mendapatkan ranking 1 di kelasnya. dan Dina kelas TK Nol Besar dengan nilai yang bagus. Jujur, aku bangga menjadi bagian dari prestasi mereka.
 |
| Danny dan Dina (dok.pribadi) |
Tentu ini juga berkat layanan internet cepat IndiHome yang masuk ke dusun kami, sehingga semua berakhir dengan happy ending. Sekali lagi terimakasih semuanya, matur nuwun IndiHome.
***
Kontak Person
Jika ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut bisa segera menghubungi :
Alline Setyana Darmawan
Public Relations IndiHome
No. HP & WA: 081290029866
Syukron Ali
Public Relations IndiHome
No. HP & WA: 082156564553
